Jasa 500 rupiah

Pagi ini di Bus 132 Bekasi - Lebak Bulus.. Seperti layaknya saya merupakan seorang pelanggan tetap yang naik Bus 132, ada pula pengamen yang merupakan pelanggan tetap di bis yang selalu saya tumpangi..

Ini kali ke7 (err mungkin kalo ga salah itung) saya satu kendaraan dengannya.. gayanya "nyentrik" kacamata hitam yang selalu digunakannya di atas matanya (jangan tanya kenapa dia menggunakan kacamata di kening), rambut setengah pendek, jeans robek dan selalu merasa dirinya bersuara bagus.

Karena rasa ga enak akhirnya gue selalu memberikan dia upah bernyanyi sebesar 500 rupiah. Dan ini jawaban dari upah yang selalu saya kasih setiap paginya...

Selesai bernyanyi dia dengan nyamannya naro gitar di samping kursi gue yang kebetulan emang kosong. selesai minta uang ke seluruh penumpang bus, dia ngelenggang balik ke kursi gue..

pengamen: Hai mbak... apa kabar? asli mana mba? pasti asli jawa yah?
Mia: saya asli purwokerto, tapi...
pengamen: waaah sama dooong, purwokertonya mana?
Mia: sokaraja, tapi...
Pengamen: oooooh kalo saya wa** (gue ga tau dia ngomong apa dan dimana letaknya) weruh ora mbak?
Mia: ga tau mas... dan saya ga ngerti bahasa jawa hehehe
Pengamen: oooh udah lama ya tinggal di jakarta? Mba ini usianya pasti 23 an deh!! keliatannya masih seger.. namanya siapa mba?
Mia: *kepiting rebus* (saya lemah terhadap orang yang menerka saya masih muda :))) Nama saya MIA!!
Pengamen: oooh... saya suka sama Mia... orangnya keliatannya santai, slow (baca: bahasa mas pengamen ini adalah SLAW) gitu anaknya. Mau diajak ngobrol sama saya yang gayanya kayak gini... (baca: mirip preman)
Mia: *uh oh kapan bus ini sampai tujuan ya? saya takut kata2 selanjutnya yang terlontar dari mulut pengamen ini adalah "will you marry me?"*